Pembelajaran fisika merupakan suatu kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis,
induktif, dan deduktif siswa dalam upaya memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dengan memanfaatkan sumber belajar. Dalam pembelajaran fisika
siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan peristiwa
alam sekitar sehingga siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif, kreatif, dan
inovatif. Bagi siswa menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif
tidaklah mudah. siswa memerlukan peran aktif guru. Guru sebagai pendidik agar dapat menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar
aktif sehingga fisika menjadi pelajaran yang mengasyikkan.
Salah satu yang dapat
digunakan oleh guru dalam upaya menumbuhkan sikap aktif siswa dalam proses
pembelajaran adalah
media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi perantara informasi dari guru kepada siswa sehingga terjadi proses pembelajaran[1].
Penggunaan media yang tepat dalam
proses pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih menarik dan mengasyikkan.
Media pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Media
dapat menjadikan materi pembelajaran jauh lebih jelas arti dan maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, serta memungkinkan siswa menguasai
tujuan pembelajaran lebih baik.
Namun dalam sistem pembelajaran
saat ini, media yang digunakan dalam pembelajaran fisika belum mampu menumbuhkan
sikap aktif siswa. Hal ini menjadikan fisika belum bisa menjadi pelajaran yang mengasyikkan
bagi siswa, melainkan masih menjadi pelajaran yang menakutkan. Berdasarkan
pengalaman penulis saat melakukan praktek lapangan dan hasil wawancara dengan beberapa siswa diketahui bahwa dalam
pembelajaran fisika, siswa masih berperan sebagai penerima informasi dan terkondisikan tidak terlibat aktif secara
langsung. Siswa hanya
mendengar atau mengamati saja. Oleh karena itu, perlu upaya guru untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran fisika, salah satunya
dengan media pembelajaran yang menarik.
Media pembelajaran yang menarik antara guru sebagai pemberi pengetahuan dan
siswa sebagai penerima pengetahuan yang komunikatif tentu akan dapat membantu
siswa dalam mengaktifkan diri, khususnya pada konsep materi yang berkaitan
dengan alam semesta. Konsep yang lebih banyak mengkedepankan visualnya sehingga
dapat membuat siswa mengetahui sebuah kata yang mewakili suatu objek dan dapat
mengenal objeknya. Media yang menarik sangat memungkinkan siswa menyaksikan suatu objek
dalam pembelajaran fisika yang dapat dilihat dengan kasat mata. Media yang
menarik itu salah satunya adalah melalui perantara gambar. Gambar pada media
akan mengaktifkan otak kanan siswa karena sifatnya yang cendrung memproses
informasi non verbal dan hal-hal yang konkrit seperti gambar dan warna[2]. Salah satu media bergambar adalah media dalam bentuk komik.
Komik merupakan penyampai pesan bergambar
dua dimensi yang disusun membentuk jalinan cerita. Komik melibatkan indra
penglihatan sehingga komik
termasuk jenis media grafis. Media grafis adalah media dua dimensi yang
memiliki ukuran panjang dan lebar[3]. Sebagai media grafis, komik dapat berfungsi sebagai penyampai pesan pengetahuan
dari guru melalui indera penglihatan dalam bentuk gambar dua dimensi. sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat siswa sedemikian
rupa pada materi pelajaran fisika yang diberikan guru.
Selain itu komik juga merupakan buku bergambar yang dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam
upaya
membangkitkan minat, mengembangkan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan
membaca serta memperluas minat baca siswa[4]. Dengan ciri khas gambarnya, komik menjadi media yang sangat menarik dan unik. Komik menggabungkan antara teks dan gambar dalam bentuk yang inovatif dan kreatif sehingga siswa mampu mengimajinasikan pengalaman belajar secara
konkrit.. Hal ini didukung dengan adanya fakta bahwa remaja pada usia sekolah menengah sangat tertarik dengan komik. Malahan
membaca komik juga dijadikan sebagai suatu hobi oleh sebagian remaja.
Ketertarikan siswa terhadap
komik ini dapat dijadikan guru sebagai alasan untuk merancang media pembelajaran yang
menarik pada pembelajaran fisika. Kerumitan bahan ajar fisika yang akan disampaikan pada
siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media
pembelajaran dalam bentuk komik. Berdasarkan situasi ini,
penulis tertarik untuk mengembangkan komik dalam proeses pembelajaran
fisika. Bentuk komik yang terdiri dari unsur gambar
dan tulisan diharapkan dapat membantu siswa dengan mudah dalam memahami
konsep-konsep dasar fisika. Komik yang dipakai dalam
proses pembelajaran fisika memiliki kelebihan: memotivasi siswa, media visual,
permanen, sebagai perantara, dan popular[5].
Dalam upaya mengoptimalkan
media pembelajaran fisika dalam bentuk komik yang dirancang maka gambar pada
komik akan dilengkapi dengan warna. Melalui penggunaan warna pada komik maka konsentrasi dan
daya tangkap otak pada hal-hal detail akan lebih
meningkat. Hal ini disebabkan warna dapat membuat otak bereaksi dalam memicu
kreatifitas serta keaktifan[6]. Contohnya
siswa lebih mudah mengingat lebih banyak huruf, kalimat, dan rumusan ketika
diberi warna atau berada pada layar yang berwarna.
Beberapa kelebihan
yang dapat diperolah dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan media komik
berwarna, yaitu: komik
berwarna fisika menambah pembendaharaan istilah dan besaran fisika bagi siswa yang membacanya; komik berwarna fisika
dapat mempermudah siswa dalam menangkap rumus-rumus fisika; dan komik berwarna
fisika dapat meningkatkan minat baca siswa terhadap materi fisika[7]..
No comments:
Post a Comment